Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 01:34:03【Resep Pembaca】381 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(1751)
Artikel Terkait
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
- KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
- Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh
- Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
- Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
Resep Populer
Rekomendasi

Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional

SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri

Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji

Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting

UNRWA: Stok pangan cukup penuhi kebutuhan warga Gaza hingga tiga bulan

Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar